Jumat, 07 Desember 2012
MIKROSKOP
MIKROSKOP
A. DASAR TEORI
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan). Mikroskop adalah alat untuk memperoleh bayangan yang besar dari benda yang kecil yang tidak terlihat oleh mata, sehingga dapat dilihat dan diamati susunannya. Jadi mikroskop adalah benda yang digunakan untuk melihat benda yang bersifat mikroskopis. Mikroskop terbagi menjadi 2 berdasarkan fungsinya, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang digunakan dengan bantuan cahaya matahari dan mikroskop elektron adalah mikroskop yang digunakan dengan bantuan listrik. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan yaitu pada mikroskop cahaya.
Mikroskop dapat membantu kita melihat benda-benda yang sangat kecil sehingga dapat terlihat oleh kita, itulah fungsi utamanya. Mikroskop cahaya dan mikroskop elektron memiliki manfaat yang sangat penting. Mikroskop telah digunakan dalam bidang kedokteran, ilmu forensik ( untuk menyelidiki sidik jari ), geologi ( untuk meneliti batuan ), industri (untuk menguji ketahanan suatu benda), untuk meneliti tumbuhan dan hewan tingkat tinggi, serta dalam bidang makanan dan lingkungan (untuk menyelidiki bakteri beracun dalam makanan).
B. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan selama praktikum yaitu
• mikroskop,
• cutter,
• pinset,
• meja objek dan
• gelas objek atau gelas penutup (cover glass).
C. BAGIAN DAN FUNGSI
1. Lensa Okuler : untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.
2. Tabung Mikroskop : Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan.
3. Tombol pengatur fokus kasar : Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat.
4. Tombol pengatur fokus halus : Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat.
5. Pegangan : Untuk pegangan saat membawa mikroskop.
6. Pegangan sedia : Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
7. Kondensor : Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
8. Diafragma : Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.
9. Sendi inklinasi : untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
10. Cermin : Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
11. Kaki : Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.
D. PROSEDUR PRAKTEK
• Persiapan alat
Memilih tempat kerja yang terang dan situasi bekerja yang bersih.
Bersihkan kaca lensa/cermin mikroskop dengan kain yang lembut sehingga tidak menimbulkan goresan pada lensa.
Memeriksa terlebih dahulu apakah semua bagian-bagiannya lengkap ( apakah ada bagian yang lepas, longgar atau pecah )
Menyisipkan preparat yang akan diamati pada penjepit pereparat yang terletak di meja mikroskop
• Persiapan objek
Pengambilan objek
Pelarutan objek (dalam bentuk cairan atau serpihan)
• Pengamatan objek
Mengatur penerangan.
Menggunakan objek perbesaran 10x.
Memutar pengatur kasar sehingga objektif bergerak keatas.
Memutar cermin sedemikian rupa sehingga bidang penglihatan nampak seterang-terangnya.
Mengatur diafragma.
Memasang preparat, letakkan tepat diatas lubang meja.
Menjepit dengan penjepit preparat.
Melihat preparat dengan lensa okuler.
Mengatur objektif serendah mungkin, tetapi hati-hati jangan sampai objektifnya terhimpit oleh kaca preparat yang akibatnya akan merusak preparat dan pecah.
Memasang salah satu mata pada okuler dan yang satunya tetap dibuka. Usahakan melihat dengan keadaan kedua mata terbuka, jangan biasakan memejamkan atau menutup salah satu mata karena hal tersebut dapat menimbulkan kesilindrisan pada mata.
Memutar pengatur kasar sehingga objektif bergerak ke atas, sambil mengamati gambarnya nampak.
Mengganti objektif dengan perbesaran yang lebih besar. Perbesaran bayangan dapat dihitung dengan mengalikan perbesaran objektif dan perbesaran okulernya.
Memperjelas gambar dengan memutar pengatur halus.
Menggambar hasil pengamatan yang didapat.
E. PEMBAHASAN
Sebelum melakukan pengamatan, langkah pertama yaitu menyiapkan mikroskop. Dengan cara mengambil mikroskop dari dalam lemari dengan hati-hati, setelah itu mencari sumber cahaya melalui cermin cembung atau cekung sampai mendapatkan cahaya yang maksimal..
Untuk pengamatan semut, langkah pertama adalah membuat preparat dari potongan semut yang telah dihancurkan, kemudian meletakkan preparat tersebut ke atas meja objek dan menutup meja objek dengan gelas penutup (cover glass) lalu meletakkannya di kondensor. Kemudian mengamati melalui lensa okuler dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran 10x. Setelah mengamati preparat tersebut, menggambar perbedaan preparat sebelum diamati dengan sesudah diamati dengan mikroskop.
Pada pengamatan semut, pertama-tama yaitu menyiapkan preparat dengan cara menghancurkan semut dengan menggunakan cutter, selanjutnya melumatkan semut dengan menggunakan pinset. Kemudian meletakkannya ke gelas objek dan menutupnya dengan gelas penutup (cover glass) dan usahakan tidak ada terlihat gelembung udaranya. Untuk itu, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: meletakkan serpihan semut ke gelas objek, setelah itu memegang kaca penutup dengan posisi 45o terhadap gelas objek, kemudian menyentuhkan tepi bawah kaca penutup pada permukaan gelas objek dan perlahan-lahan merebahkan kaca penutup sehingga kaca penutup terletak ke atas kaca objek. Setelah mengamati preparat tersebut, menggambar preparat semut yang terlihat pada mikroskop.
F. CARA KERJA MIKROSKOP
1. Ambillah mikroskop dari kotak tempat penyimpan, dengan cara memegang pemegang mikroskop dengan satu tangan, dan tangan lain menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja yang datar dengan bagian pemegang di depan kalian.
2. Mikroskop diarahkan ke sumber cahaya dan putarlah (geserkan) revolver sampai terdengar "klik", agar lensa objektif yang lemah (10x) tepat berada di tengah meja benda.
3. Naikkan kondenser sampai batas atas dan bukalah diafragmanya.
4. Turunkan tabung sampai batas terbawah (lensa objektif sampai kira-kira 1/2 cm di atas meja benda) dan carilah sinar dengan cermin yang berada di bawah kondenser. Jika dilihat dari lensa okuler akan tampak bidang pandang atau bidang optik menjadi terang dan terlihat putih bersih jika menggunakan sinar matahari. Dalam keadaan ini mikroskop sudah siap dipakai.
5. Cara pemakaian:
Jika yang diamati adalah preparat awetan, sebelum preparat dipasang pada meja benda perhatikan bahwa letak gelas penutup ada di bagian permukaan atas (dapat juga dilihat labelnya menghadap ke atas) karena ini akan mempengaruhi indeks bias pada waktu pengamatan dengan lensa objektif perbesaran kuat (lebih 40x). Pengamatan preparat awetan dapat menggunakan meja benda yang dimiringkan sesuai posisi duduk kalian. Ingat, pengamatan mikroskop yang tidak sesuai akan merusak mata kalian. |ika preparat yang akan diamati adalah preparat segar dengan medium air atau cairan tertentu, meja benda tidak boleh terlalu dimiringkan supaya cairan tidak tumpah ke meja benda. Sebelum preparat dipasang pada meja benda, perlu diperhatikan bahwa di dalam medium sudah tidak terdapat gelembung udara, karena akan mengganggu pengamatan. Jika masih terlihat ada gelembung udara, tempelkan sepotong kertas isap pada satu sisi gelas penutup dan teteskan medium dari sisi lainnya sampai medium tampak homogen.
Pengamatan yang pertama dengan menggunakan lensa objektif 10x. Geserlah revolver sampai lensa berada persis di atas lubang meja benda (sampai bunyi "klik"). Dengan melihat objek melalui lensa okuler, kini putarlah sekrup pengarah kasar agar tabung naik kembali dengan perlahan-lahan, hingga bayangan objek terlihat agak jelas. Setelah itu putarlah sekrup pengarah halus hingga bayangan tampak jelas.
Turunkan kondenser perlahan-lahan sehingga penerangan lebih rata. Bila perlu cermin datar diatur kembali untuk melenyapkan bayangan yang mungkin mengganggu, seperti misalnya bayangan jendela. Biasanya lebar bukaan diafragma dibuat hampir sebesar bukaan objektif yang sedang dipakai. Untuk itu angkatlah okuler, dan aturlah bukaan diaframa sampai 3/4 bukaan objektif dengan melihat melalui tabung, dan letakkanlah okuler itu kembali pada alasnya.
Jika ingin mengamati dengan perbesaran yang lebih kuat (40x) tidak perlu mengangkat tabung lagi, lensa objektif langsung dipindah dengan perbesaran 40x dengan memutar revolver. Biasanya, bayangan menjadi kabur. Untuk memperjelas bayangan, putarlah sekrup pengarah halus dan jangan menggunakan sekrup pengarah kasar lagi supaya gelas penutup tidak pecah. Jika menggunakan objektif kuat, memfokus dilakukan dengan sekrup pengarah halus saja. Bila menggunakan perbesaran kuat, fokus harus diganti-ganti terus-menerus sehingga terbentuk suatu gambaran tiga dimensi. Biasakanlah mengamati dengan kedua mata terbuka untuk mengurangi kelelahan mata.
Pada waktu ingin mengganti preparat, lensa objektif 10x dikembalikan ke atas preparat dan preparat diambil (tidak usah menggeser tabung karena akan memperlama pencarian fokusnya).
Selesai pemakaian mikroskop, periksa kembali bagian-bagiannya. Keluarkan preparat dan bersihkan kaca benda dan kaca penutup sebelum disimpan. Bersihkan bagian-bagian mikroskop yang mungkin masih kotor, walaupun selama pengamatan semua cairan ataupun debu yang mungkin melekat pada mikroskop telah dibersihkan. Setelah itu turunkan kondenser; tutuplah diafragma; pasanglah objektif 10x berhadapan dengan kondenser, dan turunkan pula lensa objektif itu; cermin ditegakkan. Lalu simpanlah mikroskop tersebut.
G. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1) Jangan membersihkan lensa (objektif dan okuler) dengan kertas biasa/kapas terutama bagian
dalam sebab dapat merusak lapisan antirefleksinya. Jagalah agar lensa tetap bersih dan kering.
2) Jangan membersihkan/merendam lensa objektif/okuler dengan alkohol atau sejenisnya karena
akan melarutkan perekat/semennya sehingga lensa lepas dari rumahnya.
3) Jangan menyentuh lensa objektif dengan jari.
4) Jangan membersihkan bagian-bagian pendukung/meja benda dan kaki mikroskop dengan xylol,
bersihkanlah dengan kertas tissue yang diberi sedikit vaselin.
5) Jangan meletakkan kaca objek yang basah pada meja benda.
6) Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau lensa objektif karena kotoran akan mudah
masuk. Bila lensa objektif dibuka, tutup dengan penutup yang tersedia.
7) Silica gel yang sudah tidak berfungsi lagi dapat diaktifkan dengan memanaskan dalam wadah di
atas api kecil langsung. Ciri-ciri silica gel yang masih baik yaitu berwarna biru atau putih mengkilap.
8) Botol minyak immersi harus selalu tertutup, minyak immersi yang sudah mengental tidak boleh digunakan lagi.
H. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan :
• Bahwa mikroskop sangat penting dan berguna dalam penelitian yang untuk memecahkan persoalan tentang benda-benda kecil dan halus sehingga jelas dengan terlihat.
• Bagian-bagian dari mikroskop adalah lensa okuler, tabung mikroskop, revolver, lensa objektif, lensa kondensor, meja mikroskop, pengatur kasar dan pengatur halus, kondensor, diafragma, cermin, lengan mikroskop, kaki mikroskop.
Dari hasil praktikum disarankan :
• Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya agar praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Sehingga praktikan dapat menguasai materi praktek dengan baik.
• Selain itu, disarankan agar tersedianya alat-alat yang lengkap bagi praktikan, agar tiap-tiap praktikan dapat menguasai cara penggunaan mikroskop sehingga hasil praktikum menjadi lebih baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar